Sumber Banteng,
Sumber Kehidupan Masyarakat
Di selatan desa Sempu terdapat mata air
yang menjadi sumber kehidupan karena disaat PDAM rusak banyak masyarakat
sekitar yang mengambil air di tempat tersebut. Warga sekitar menamkan tempat
tersebut dengan sumber banteng.
Pemberian nama Sumber banteng tidak
terlepas dengan kejadian yang pernah terjadi ditempat tersebut. Dulu tempat
tersebut digunakan banteng untuk minum, meskipun didaerah sekitarnya kekeringan
tapi sumber mata air tersebut tidak pernah kering padahal sumber mata airnya
kecil.
Sebelum ada PDAM sumber banteng sangat
membantu warga dalam pemenuhan kebutuhan air bersih di desa sempu, sampai warga
desa menyebut sumber banteng sebagai sumber kehidupan masyarakat. Sampai
sekarang banyak warga desa yang masih mengambil air dan mandi di sumber banteng
karena pasokan air dari PDAM tidak bisa memenuhi kebutuhan air bersih.
Heri (28), Banyak warga yang mempercayai
kalau di sumber banteng terdapat kekuatan magis. hal ini pernah menimpa pemuda
sempu. Kejadian itu bermula saat pemuda tersebut merusak patung sapi yang
terdapat di sumber banteng, beberapa hari kemudian pemuda tersebut mati
dirampok disebelah sumber banteng, sampai sekarang pembunuhnya tidak ditemukan.
“waktu itu ada pemuda merusak patung sapi yang ada, dan beberapa hari setelah itu pemuda tersebut mati dirampok” ungkapnya.
Pembangunan patung yang ada di sumber
banteng terjadi karena tragedi yang menimpa mahasiswa KKN yang berasal dari
IKIP PGRI Kediri tahun 1997, mahasiswa tersebut bernama Qomariyah (21). Pada
waktu itu, mahasiswa tersebut sedang menstruasi dan tidak mengetahui kalau
wanita yang sedang menstruasi tidak boleh mandi atau masuk ke sumber banteng.
Setelah pulang dari Sumber Banteng
Mahasiswa tersebut langsung kesurupan ketika sampai di posko KKN, teman-teman
sekelompok bingung dan memanggil Dosen Pembimbing KKN. Karena Dosen Pembimbing
KKN juga tidak mengatasi akhirnya masalah tersebut di pasrahkan kedesa, oleh
desa dipasrahkan ke sesepuh desa sempu.
Sesepuh desa akhirnya melakukan mediasi
dengan makhluk yang merasuki mahasiswa tersebut, dan makhluk tersebut mau
keluar apabila dikorbankan seekor sapi. Permintaan tersebut disanggupi sesepuh
desa, dan akhirnya dibuatkan patung sapi beserta penggembalanya sebagai ganti
sapi tersebut.
Sampai sekarang patung sapi tersebut masih
ada dan terawat dengan baik, untuk mengantisipasi kejadian yang pernah menimpa
mahasiswa tadi Warga sekitar selalu menginatkan kepada Warga pendatang kalau
sedang menstruasi tidak boleh ke sumber banteng.
Feature Oleh: Fitria
Nuris Sholikah 4B (09.1.01.07.0069)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar