Senin, 13 Mei 2013



Sumber Banteng, Sumber Kehidupan Masyarakat

Di selatan desa Sempu terdapat mata air yang menjadi sumber kehidupan karena disaat PDAM rusak banyak masyarakat sekitar yang mengambil air di tempat tersebut. Warga sekitar menamkan tempat tersebut dengan sumber banteng.
Pemberian nama Sumber banteng tidak terlepas dengan kejadian yang pernah terjadi ditempat tersebut. Dulu tempat tersebut digunakan banteng untuk minum, meskipun didaerah sekitarnya kekeringan tapi sumber mata air tersebut tidak pernah kering padahal sumber mata airnya kecil.
Sebelum ada PDAM sumber banteng sangat membantu warga dalam pemenuhan kebutuhan air bersih di desa sempu, sampai warga desa menyebut sumber banteng sebagai sumber kehidupan masyarakat. Sampai sekarang banyak warga desa yang masih mengambil air dan mandi di sumber banteng karena pasokan air dari PDAM tidak bisa memenuhi kebutuhan air bersih.
Heri (28), Banyak warga yang mempercayai kalau di sumber banteng terdapat kekuatan magis. hal ini pernah menimpa pemuda sempu. Kejadian itu bermula saat pemuda tersebut merusak patung sapi yang terdapat di sumber banteng, beberapa hari kemudian pemuda tersebut mati dirampok disebelah sumber banteng, sampai sekarang pembunuhnya tidak ditemukan.

“waktu itu ada pemuda merusak patung sapi yang ada, dan beberapa hari setelah itu pemuda tersebut mati dirampok” ungkapnya.
Pembangunan patung yang ada di sumber banteng terjadi karena tragedi yang menimpa mahasiswa KKN yang berasal dari IKIP PGRI Kediri tahun 1997, mahasiswa tersebut bernama Qomariyah (21). Pada waktu itu, mahasiswa tersebut sedang menstruasi dan tidak mengetahui kalau wanita yang sedang menstruasi tidak boleh mandi atau masuk ke sumber banteng.
Setelah pulang dari Sumber Banteng Mahasiswa tersebut langsung kesurupan ketika sampai di posko KKN, teman-teman sekelompok bingung dan memanggil Dosen Pembimbing KKN. Karena Dosen Pembimbing KKN juga tidak mengatasi akhirnya masalah tersebut di pasrahkan kedesa, oleh desa dipasrahkan ke sesepuh desa sempu.
Sesepuh desa akhirnya melakukan mediasi dengan makhluk yang merasuki mahasiswa tersebut, dan makhluk tersebut mau keluar apabila dikorbankan seekor sapi. Permintaan tersebut disanggupi sesepuh desa, dan akhirnya dibuatkan patung sapi beserta penggembalanya sebagai ganti sapi tersebut.
Sampai sekarang patung sapi tersebut masih ada dan terawat dengan baik, untuk mengantisipasi kejadian yang pernah menimpa mahasiswa tadi Warga sekitar selalu menginatkan kepada Warga pendatang kalau sedang menstruasi tidak boleh ke sumber banteng.

Feature Oleh: Fitria Nuris Sholikah 4B (09.1.01.07.0069)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar