Eksistensi Koran Tertua di
Indonesia
Kedaulatan
Rakyat adalah nama sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jurnalistik yang berada di kota Yogyakarta,
didirikan oleh dua orang mantan wartawan surat kabar jepang “SINAR MATI” yaitu H. Samawi (1913-1984) dan H. Soemadi
Martono Wonohito (1912-1984). Kedaulatan Rakyat didirikan pada masa penjajahan
jepang dan sempat dicekal oleh pemerintahan jepang karena pemerintah jepang
yang saat itu menjajah di Indonesia takut jika koran Kedaulatan Rakyat mempengaruhi
rakyat Indonesia untuk memberontak.
Nama
Kedaulatan Rakyat sendiri diambil dari pembukaan UUD 1945 alenia 4 yang
berbunyi “……terbentuk dalam suatu susunan
Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa …..” Dengan makna bahwa Koran Kedaulatan Rakyat
ingin ikut serta mencerdaskan bangsa Indonesia dengan cara memberikan informasi
kepada masyarakat luas melalui media cetak. Koran Kedaulatan Rakyat sendiri didirikan
di Yogyakarta 69 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 27 September 1945 dan
diresmikan oleh menteri penerangan pada saat itu yaitu Bapak Harmoko. Hingga kini koran Kedaulatan Rakyat tetap
bertahan di tengah gerusan zaman, meskipun banyak perusahaan serupa yang
bergerak dibidang jurnalistik yang lebih besar dan menggunakan peralatan yang lebih canggih.
Menurut
Suci salah satu karyawan berita koran Kedaulatan Rakyat, bahwa proses
pencetakan berita hingga pendistribusian kepada masyarakat sangat rumit dan
memerlukan waktu yang cukup lama. Dimulai dari wartawan mencari berita atau
hunting, penulisan berita, pengoreksian, mendesain berita atau gambar, sedangkan proses pencetakan berita itu sendiri
di mulai pada pukul 23.00 dan dini hari mulai pendistribusian kepada konsumen.
Ada 9 kota yang mendapat distribusi koran Kedaulatan rakyat, yaitu Jogja, Gunung
Kidul, Bantul, Magelang, Purworejo dan kota-kota di sekitar Jawa Tengah. Koran
Kedaulatan Rakyat juga dipesan oleh DPR pusat sebanyak 500 eksemplar. Pertama diterbitkan,
kedaulatan rakyat hanya memiliki 16 halaman kemudian berkembang sampai memiliki
24 halaman dan oplahnya 12.500 eksemplar hingga saat ini.
Berita-berita
yang dimuat oleh koran Kedaulatan Rakyat adalah berita-berita mengenai politik,
pendidikan, sosial dan budaya lokal, nasional dan internasional. Koran
kedaulatan rakyat mempunyai program-program untuk mendekatkan diri pada
masyarakat dari semua kalangan, misalnya untuk remaja ada rubrik kaca, untuk
anak-anak melakukan siaran radio di sekolah-sekolah, untuk ibu-ibu mengadakan
demo memasak. Hal tersebut dilakukan selain sebagai media untuk mendekatkan
diri pada masyarakat juga sebagai sarana penanggulangan dari pengaruh hal-hal
negatif. Meskipun mesin yang digunakan
dalam proses pencetakan berita adalah
mesin yang terbilang sudah tua tetapi berita yang di tulis tetap aktual dan
berbobot tanpa mengurangi aspek-aspek penulisan berita. Mungkin hal tersebut yang
menjadi alasan mengapa koran Kedaulatan Rakyat tetap eksis dan bertahan sebagai
pelopor berita dan menjadi salah satu koran tertua di Indonesia.
Feature
oleh: Fitri Puspitasari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar